Minggu, 15 Februari 2009

KUMPULAN RESEP

Bakwan Jamur Tiram Putih
Bahan :
200 gram jamur tiram, diiris tipis
100 gram wortel, dipotong korek api
50 gram kapri, diiris tipis
1 batang daun bawang, dipotong-potong
200 gram tepung terigu protein sedang
2 butir telur
200 ml air minyak goreng

Bumbu halus:
1 1/2 sendok teh ketumbar
1/2 sendok teh merica
3 siung bawang putih
2 sendok teh garam
1 1/4 sendok teh gula pasir

CARA MEMBUAT :
Aduk bumbu halus, tepung, telur, dan air hingga rata.
Tambahkan jamur, wortel, kapri, dan daun bawang. Aduk rata.
Sendokkan adonan ke minyak goreng. Goreng sampai matang.
Untuk 20 buah

diambil dari : http://www.sedap-sekejap.com
Posted by xuxu at 1:45 PM 0 comments
Labels: Resep
Kentang Jepit
Bahan:
200 gram fillet ayam
50 gram jamur tiram
1/2 butir bawang bombay, cacah halus
2 siung bawang putih, haluskan
1 sendok teh minyak wijen
1 sendok makan kecap manis
1 sendok teh kecap asin
1 sendok teh saus tiram
50 gram bayam merah, blansir/rebus sebentar
500 buah kentang, kupas, goreng, haluskan
3 lembar roti, rendam dalam 50 cc susu cair, haluskan
1 butir putih telur
2 butir telur ayam, kocok lepas
100 gram tepung panir
400 ml minyak goreng

Cara Membuat:
1. Tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum, masukkan minyak wijen, kecap manis, kecap asin, saus tiram, dan ayam. Tumis hingga matang, lalu masukkan jamur tiram, aduk sebentar, angkat.
2. Campur kentang, roti tawar, dan putih telur. Aduk hingga menjadi adonan yang mudah dibentuk. Gilas datar hingga tipis dengan tebal 1 cm, potong persegi empat dengan ukuran 8 X 6 cm.
3. Ambil setiap potong adonan kentang, taruh tumisan ayam, tambahkan bayam merah, tutup lagi dengan potongan kentang.
4. Celupkan dalam kocokan telur, gulingkan di atas tepung panir, goreng hingga matang dan berwarna kuning keemasan.
5. Cara menyajikan: potong setiap gorengan kentang, tusuk dengan garpu plastik yang lucu.
Untuk: 10 porsi

Nilai gizi per porsi:
Energi: 190 Kal
Protein: 10,6 gram
Lemak: 35 gram
Karbohidrat: 45 gram

diambil dari : http://www.tabloid-nakita.com
Posted by xuxu at 1:43 PM 0 comments
Labels: Resep
Kerupuk Jamur Tiram Putih

Bahan-bahan :

- 400 gram Jamur Tiram

- 1 Kg. tepung Tapioka

- 40 gram bawang putih

- 1 butir telur ayam

- Garam secukupnya

- Minyak Goreng secukupnya

Cara Membuat :

- Jamur tiram, bawang putih dan garam di haluskan/di blender.

- Masukkan kocokan telur ayam ke dalam adonan jamur, kalau kekurangan air tambahkan tepung tapioka dengan air secukupnya.

- Adonan jamur terus di diuleni sampai tidak lengket di tangan dan digulung.

- Masukkan ke dalam air mendidih dan dimasak sampai adonan tersebut mengapung yang berarti sudah masak.

- Angkat dan tiriskan sehari semalam terus kemudian dipotong dan kemudian dijemur.
diambil dari : http://www.terasdesa.co.id
Posted by xuxu at 1:41 PM 0 comments
Labels: Resep
Lodeh Jamur Tiram Putih

Ingredients:bahan:

250 gr Jamur tiram, potong sesuai selera

100 gr tempe potong kecil

21 buah labu siam potong

21 papan pete, belah tiap bijinya (jangan banyak2 buat aroma aja)

10 buah cabe rawit merah

1/2 btr kelapa, ambil santannya jadi 1500 cc

1 sereh

2 daun salam

2 ptg lengkuas

garam

bumbu halus

5 bawang merah

5 bawang putih


Directions:

1. Didihkan santan bersama sereh, daun salam, lengkuas, garam dan bumbu halus

2. Masukkan semua bahan, masak hingga matang.

diambil dari http://elkaje.multiply.com
Posted by xuxu at 1:39 PM 0 comments
Labels: Resep
Tumis Jamur Tiram Putih
Bahan:
3 sdm minyak untuk menumis
2 siung bawang putih, iris tipis
5 bh bawang merah, iris tipis
250 gr jamur tiram putih, potong jadi 2
100 gr daging has, iris tipis panjang
1 sdt tepung maizena
150 gr wortel, kupas, iris serong
100 ml air
2 btg daun bawang, potong 3 cm
1 sdm saus tiram
2 sdt kecap asin
1/2 sdt lada
1 sdt garam
1 sdm maizena, cairkan dengan sedikit air

Cara membuat:
1. Lumuri daging has dengan lada, garam, tepung maizena hingga rata.
2. Panaskan minyak, tumis bawang merah, bawang putih hingga harum, masukkan daging has, masak hingga daging berubah warna.
3. Masukkan wortel, air, daun bawang, saus tiram, kecap asin, lada, garam, masak hingga wortel empuk.
4. Masukkan jamur tiram, aduk rata, lalu tambahkan larutan maizena, aduk rata.
Untuk 6 orang

diambil dari http://kitchen-cooking.blogspot.com/
Posted by xuxu at 1:35 PM 0 comments
Labels: Resep
Sup Jamur Putih
Ingredients:
Bahan baso:
350 gram ayam fillet, cincang
200 gram udang kecil, kupas, cincang
7 siung bawang merah, potong tipis, goreng kering, haluskan
4 siung bawang putih, potong tipis, goreng kering, haluskan
1 butir putih telur
1 sendok makan tepung tapioka

Bahan sup:
2 liter kaldu ayam (rebusan tulang ayam)
4 buah wortel, potong kembang
100 gram jamur putih, rendam dan belah belah
3 helai daun bawang, potong panjang
2 sdm margarine
4 siung bawang putih, cincang kasar
1 buah bawang bombay, potong kotak kecil
Garam secukupnya
Merica bubuk secukupnya
Gula pasir sedikit

Directions:
Baso:
Campurkan ayam dan udang cincang, bawang merah dan bawang putih goreng, putih telur dan tepung tapioka hingga rata. Adonan dibentuk lonjong kecil, kukus sebentar.

Sup:
Didihkan kaldu ayam.Tumis bawang putih dan bawang bombay dengan margarina sampai wangi, masukkan tumisan dalam kaldu.Tambahkan garam, merica dan gula.Masukan baso dan masak dengan api kecil selama 10 menit.Masukan wortel dan jamur, masak sampai cukup matang.Sebelum diangkat, masukan daun bawang.Hidangkan hangat.

diambil dari : http://nonot.multiply.com
Posted by xuxu at 1:31 PM 0 comments
Labels: Resep
Penghasil Jamur Tiram Putih
Sebagai penghasil jamur tiram putih, tentunya dalam proses produksi membutuhkan jalur distribusi yang baik. Oleh karena itu, kami membuka peluang bagi rekan-rekan untuk bekerjasama dalam proses distribusi jamur tiram putih yang kami hasilkan.

Berlokasi di Cimahi Atas, kapasitas produksi kami mencapai rata-rata 20-30 kg/hari. Setara dengan 600 - 900 kg per bulan.

Hubungi kami di 022-70477636, 92195144
Posted by xuxu at 1:25 PM 0 comments
Labels: Informasi
Friday, September 28, 2007
Budidaya Jamur Tiram Putih
Kni budidaya jamur tiram putih semakin merebak di Jawa Barat, tak terkecuali Bandung. Jamur Tiram Putih yang khas ini sangat digemari oleh masyarakat. Dapat diolah dengan berbagai macam cara sehingga menghasilkan hidangan Jamur Tiram Putih yang lezat.

Dengan modal yang tidak terlalu besar, siapa pun bisa terjun dalam bisnis ini. Dengan terlebih dahulu mempelajari keuntungannya maka bisnis budidaya Jamur Tiram Putih ini cukup menjanjikan.
Posted by xuxu at 4:10 PM 0 comments
Labels: Informasi

Jumat, 02 Januari 2009

Jamur Tiram untuk Antikolesterol..!

Jumat, 30 Agustus, 2002 oleh: Siswono
Jamur Tiram untuk Antikolesterol..!
Gizi.net - Khasiat jamur bagi kesehatan tubuh memang terbukti. Selain mengandung berbagai macam asam amino essensial, lemak, mineral, dan vitamin, juga terdapat zat penting yang berpengaruh terhadap aspek medis. Sejak berabad-abad lalu, jamur sudah menjadi makanan istimewa sehingga banyak orang menjadi penggemar.

Sudah turun-temurun masyarakat Jepang dan Cina melengkapi menu dengan jamur. Bukan saja kelezatan rasa, tetapi juga tinggi nilai gizinya. Orang Yunani kuno percaya, makan jamur menyebabkan seseorang menjadi lebih kuat dan sehat. Hasilnya mereka lebih kuat, berani dan perkasa. Firaun, Raja Mesir yang terkenal sangat keji, penghobi berat makan jamur. Saking istimewanya, raja itu menyebut jamur sebagai makanan para dewa.

Kandungan gizi

Tidak hanya menyedapkan, jamur mempunyai kandungan gizi cukup baik. Komposisi kimia yang terkandung tergantung jenis dan tempat tumbuhnya. Dari hasil penelitian, rata-rata jamur mengandung 19-35 persen protein. Dibanding beras (7,38 persen) dan gandum (13,2 persen), ia berkadar protein lebih tinggi. Asam amino esensial yang terdapat pada jamur, sekitar ada sembilan jenis dari 20 asam amino yang dikenal. Yang istimewa 72 persen lemaknya tidak jenuh, jamur juga mengandung berbagai jenis vitamin, antara lain B1 (thiamine), B2 (riboflavine), niasin dan biotin. Selain elemen mikro, jamur juga mengandung berbagai jenis mineral, antara lain K, P, Ca, Na, Mg, dan Cu. Kandungan serat mulai 7,4-24,6 persen sangat baik bagi pencernaan. Jamur mempunyai kandungan kalori yang sangat rendah sehingga cocok bagi pelaku diet.

Hasil studi di Massachusett University menyimpulkan bahwa riboflavin, asam Nicotinat, Pantothenat, dan biotin (Vitamin B) masih terpelihara dengan baik meskipun jamur telah dimasak. Hasil penelitian dari Beta Glucan Health Center menyebutkan bahwa jamur tiram (Pleurotus ostreatus) mengandung senyawa Pleuran (di Jepang, jamur tiram disebut Hiratake sebagai jamur obat), mengandung protein (19-30 persen), karbohidrat (50-60 persen), asam amino, vit B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3 (Niacin), B5 (asam panthotenat), B7 (biotin), Vit C dan mineral Calsium, Besi, Mg, Fosfor, K, P, S, Zn. Dapat juga sebagai antitumor, menurunkan kolesterol, dan antioksidan.

Para peneliti dari Ujagar Group (India) menyampaikan, bahwa jamur tiram memiliki nilai nutrisi yang sangat bagus dengan alasan: 100 persen sayuran dan bersih; mengandung protein tinggi dan kaya vitamin-mineral; rendah karbohidrat, lemak dan kalori; bagus untuk liver, pasien diabetes, dan menurunkan berat badan; berserat tinggi membantu pencernaan; antiviral dan antikanker; mudah memasaknya dan mudah dicerna; dan jamur tiram merupakan jamur yang paling enak rasanya dibanding jamur pangan lainnya.

Dari hasil penelitian Departemen Sain, Kementerian Industri Thailand, jamur tiram (Oyster mushroom) mempunyai kandungan: protein 5,94 persen, karbohidrat 50,59 persen, serat 1,56 persen, lemak 0,17 persen, abu 1,14 persen. Per 100 gram jamur tiram segar, mengandung 45,65 kalori, 8,9 miligram (mg) kalsium, 1,9 mg besi, 17,0 mg fosfor, 0,15 mg vitamin B-1, 0,75 mg vitamin B-2, dan 12,40 mg Vitamin C. Jamur juga mengandung folic acid yang cukup tinggi, konon mampu menyembuhkan anemia.

Sebagai perbandingan, tempe yang terbuat dari kedelai yang kaya serat dan juga sebagai sumber berbagai nutrien seperti calsium, Vitamin B, dan besi, mempunyai kandungan sebagai berikut: kalori 204, protein 17 gram, lemak 8 gram, karbohidrat 15 gram, calium 80 mg, Fe (Besi) 2 mg, dan Zn 0,2 mg.

Bisa dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0 gram dan Vitamin C-nya juga 0,0 gram. Maka, kandungan gizi jamur masih lebih komplet sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan pangan masa depan.

Antikolesterol

Disebutkan bahwa para peneliti penyakit kanker menyarankan bahwa sebaiknya manusia mengonsumsi daging merah tidak lebih dari tiga ons per hari atau kurang dari itu. Daging tersebut adalah daging sapi, kerbau, kambing, dan babi yang dapat menyebabkan risiko lebih tinggi sebagai penyebab kanker usus, dan juga kemungkinan payudara, prostat, pankreas, perut, dan kanker ginjal. Kecil kemungkinan terkena kanker apabila mengonsumsi ayam dan ikan, dan untuk beberapa kasus malahan dapat melawan kanker. Sehubungan dengan hal itu, untuk yang senang mengkonsumsi burger disarankan untuk diselang-seling dengan ayam, seafood, sayuran, dan jamur (Anonympus, 1999).

Saat ini beberapa jamur digunakan sebagai obat untuk melawan kolesterol, kanker, dan AIDS. Senyawa aktif jamur yang terkandung dikabarkan dapat sebagai antijamur, antibakteri, dan antivirus dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat membunuh serangga dan nematoda. Pada tahun 1960, para peneliti berhasil menemukan pengaruh beberapa jamur sebagai antitumor. Komponen aktif yang dimaksud adalah polysaccharida, dan khususnya adalah Beta - D - Glucans. Sebagai standardisasi produk dari jamur tiram (Plurotus ostreatus dan P. eryngii) disebut Plovastin yang dipasaran sebagai suplemen penurun kolesterol. Komponen aktif dari Plovastin adalah statin, secara baik menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh manusia (Itzkovich, 2001).

Hasil dari penelitian Bobek (1999) dari Research Institute of Nutrition Bratislava tentang "Natural products with hypolipemic and anti oxidant effect". Telah dilakukan studi pada sebuah grup dengan 57 laki-laki: perempuan = 1:1, usia setengah umur, dengan kasus hyperlipoproteinemia. Selama satu bulan mereka mengonsumsi 10 gram jamur tiram secara teratur. Kesimpulan, secara statistik sangat menjanjikan, yakni kolesterol dan serum turun 12,6 persen dan triglycerol turun 27,2 persen. Jamur tiram juga mempunyai efek antioksidan dengan turunnya hasil peroksidasi di dalam eritrosit.

Beta-1,3/1-6-Glucan secara alami berasal dari polysaccharida yang secara intensif dipelajari sejak tahun 1950 sebagai antitumor dan perangkat immunostimulating (pemicu kekebalan). Pleuran adalah Beta- 1,3/1-6-Glucan diisolasi dari jamur tiram yang mempunyai kandungan polysaccharida tinggi, biasa digunakan untuk cream, salep, suspensi, dan bedak untuk perawatan wajah di dunia oleh peneliti dan perusahaan kosmetik untuk formulasinya (Contoh; Estee Lauder dan Clinique). Konsentrasi 0,5-2,00 persen. Perawatan wajah ini berguna untuk mengikat air, melembabkan kulit dan anti-inflamasi. Percobaan pada 121 pasien berjerawat kronis, diberikan setiap hari selama 21 hari, hasilnya 73,5 persen kondisinya membaik, 18,2 persen sembuh total (Kuniak et al, 1995. Faculty of Pharmacy and STV, Batislava, Slovak Republic in Beta Glucan Health Center, www.glucan.com/therapy 2002).

Sumber: Kompas, Jum'at 30 Agutus 2002


Jamur tiram
Dari Wikipedia bahasa Indonesia
Kerajaan : Fungi
Filum : Basidiomycota
Kelas : Homobasidiomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Tricholomataceae
Genus : Pleurotus
Spesies : P. ostreatus

Nama binomial
Pleurotus ostreatus
Champ. Jura. Vosg. 1: 112, 1872
Jamur tiram di permukaan batang kayu

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) atau jamur tiram putih adalah jamur pangan dengan tudung berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung dan berwarna putih hingga krem.

Tubuh buah memiliki batang yang berada di pinggir (bahasa Latin: pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus), sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii atau King Oyster Mushroom.

Tubuh buah mempunyai tudung yang berubah dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih dengan permukaan yang hampir licin dengan diameter 5-20 cm. Tepi tudung mulus sedikit berlekuk. Spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm. Miselium berwarna putih dan bisa tumbuh dengan cepat.

Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang.

Pembudidayaan jamur tiram biasanya dilakukan dengan media tanam serbuk gergaji.

Selain campuran pada berbagai jenis masakan, jamur tiram merupakan bahan baku obat statin.

Jamur tiram diketahui membunuh dan mencerna nematoda yang kemungkinan besar dilakukan untuk memperoleh nitrogen.

[sunting] Referensi

* Stamets & Chilton, The Mushroom Cultivator, 1983
* Stamets, Growing Gourmet and Medicinal Mushrooms (Third Edition), 2000
* National Audubon Society Field Guide to North American Mushrooms, 1997

Senin, 15 September 2008

Budidaya Jamur Tiram lebih Mudah dengan Media Murah

Budidaya Jamur Tiram lebih Mudah dengan Media Murah
http://www.cybertokoh.com/news/jamur.htm
Edisi 325 / Minggu / 1 3 Maret 2005

AGRIBISNIS jamur tiram, di Nusa Tenggara Barat, sampai saat ini masih tergolong hal baru. Di Jawa dan Bali, bisnis ini sudah cukup lama dikenal. Di Lombok, tidak banyak bahkan bisa dikatakan hanya satu dua saja yang menggeluti usaha ini. Salah satunya adalah usaha yang dirintis Ir. M. Mahrup Kaseh sejak tahun 1989. Hingga kini usaha itu masih bertahan dan terus melakukan inovasi pada teknik budidaya dan pengembangan pemasarannya sehingga menjadi agribisnis yang utuh dan mudah dilaksanakan sebagai teknologi tepat guna yang ramah lingkungan.
Pengembangan teknik budidaya ini dipermudah dengan menggunakan bibit sebar dedan dengan media yang mudah dan murah. Alat pres dan alat sterilisasi direkayasa sendiri sehingga mudah dilaksanakan dengan hasil yang baik. “Teknik dan alat yang digunakan merupakan hasil pencarian terus menerus,” ungkap pensiunan PNS ini yang mengaku, belajar membudidayakan jamur lewat buku, potongan-potongan koran, majalah dan informasi yang ia kumpulkan.
Di Mataram, menurut, Ir. Parman, Ph.D, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Mataram, yang selama ini peduli dalam penelitian dan permasalahan jamur, animo masyarakat untuk membudidayakan jamur ini terbilang kurang. “Padahal untuk komoditi ekspor usaha ini sangat menjanjikan,” katanya.
Berbeda dengan jamur merang yang perlu ruangan tertutup dan hangat serta kedap udara, jamur tiram tidak memerlukan suhu tertentu atau ruang kedap udara. “Pada suhu biasa, jamur tiram bisa tumbuh dengan baik,” lanjutnya. Jamur tiram yang umum dikembangkan untuk budidaya biasanya berwarna putih, sementara warna coklat dan merah muda tidak. Menyoal rasa dari jamur tersebut, ungkap Parman, tergantung medianya. Sementara itu, untuk menghasilkan jamur sesuai warnanya tergantung pada warna asal bibit yang ditanam.-niek
Cermati Ciri-ciri Jamur Beracun
SECARA umum, jamur termasuk dalam jenis sayuran yang mengandung sedikit sekali protein dan hidrat arang, seperti halnya kangkung, ketimun, kool, kembang kool, tauge, sawi. “Karena kandungan kalorinya rendah, jamur boleh dimakan sekehendak atau bebas tanpa memperhitungkan banyaknya,” kata Ni Nyoman Widarmini, S.K.M. Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum, Mataram.
“Tentunya, jamur yang boleh dimakan atau tidak beracun,” ungkap Ir. Parman, Ph.D. Menurutnya, jamur tiram, yang berkembang dibudidayakan hingga saat ini adalah jamur tiram putih, coklat dan merah muda. Jamur ini, tumbuh di kayu yang mengalami pelapukan atau yang sudah mati, tumbuh pula di ilalang, sampah tebu dan sampah sagu.
Jamur tersebut tidak beracun dan boleh dimakan. Jamur yang tergolong beracun dan tidak dapat dikonsumsi, lanjutnya, jika jamur tiram misalnya, tumbuh di kayu yang masih hidup, tumbuh di bangkai, kotoran ayam atau binatang ternak. “Jika termakan, jamur jenis ini akan menyebabkan keracunan dan dalam konsentrasi racun tinggi dan bisa menyebabkan kematian,” ujarnya.
Ciri-ciri jamur beracun antara lain, umumnya tangkai payungnya bergelang atau terdapat lingkaran menyerupai cincin. Tapi, katanya, tidak semua yang bergelang merupakan jamur beracun. Selain itu, aroma jamur akan terasa berbau sangat tajam, jika dipotong terdapat cairan kekuning-kuningan dan berlendir. “Jika terdapat tanda-tanda tersebut, sebaiknya jamur ini jangan dikonsumsi,” saran Parman. Jamur ini biasanya tumbuh liar, sementara jamur yang sengaja dibudidayakan untuk dikonsumsi tentunya jamur yang tidak beracun, jadi tidak perlu khawatir membeli jamur apalagi yang sudah dalam kemasan.
Selain dikonsumsi dalam keadaan segar, jamur juga kerap dikonsumsi setelah mengalami pengeringan untuk pengawetan. Menurut Nyoman, antara jamur segar dan jamur kering terdapat perbedaan kalori yang dikandungnya. Jamur segar dalam 100 gram di dalamnya terdapat 15 kalori, protein 3,8 gram, lemak 0,6 gr, karbohidrat 0,9 gr, kalsium 3 mg, zat besi 1,7 mg, vitamin B 0,1 mg dan vitamin C 5 mg.
Sedangkan pada 100 gram jamur kering terdapat 128 kalori, protein 16 gram, lemak 0,9 gr, karbohidrat 64,6 mg, kalsium 51 mg, zat besi 6,7 mg, vitamin B 0,1 mg dan tidak mengandung vitamin C. “Jamur segar maupun jamur kering keduanya tidak mengandung vitamin A,” ujar Nyoman yang sudah 15 tahun bekerja di Instalasi Gizi ini. - niek
Belum Mampu Memenuhi Permintaan
BUDIDAYA jamur tiram dengan memanfaatkan limbah gergajian kayu yang dilakukan Mahrup, bisa dijadikan alternatif usaha yang mempunyai prospek sangat baik. Selain memakai bahan yang mudah dan murah, Mahrup juga membuat sendiri bibit induk dan bibit sebar jamur tiram ini, sehingga tidak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli bibit.
Dalam waktu dua setengah bulan bibit tersebut sudah dapat dipakai, lebih cepat ketimbang proses yang selama ini dikenal yang memakan waktu sekitar empat bulan. Membuat bibit induk dan bibit sebar jamur tiram dilakukan dengan menyediakan media antara lain dedak halus dan tepung jagung yang dicampur dan ditambahkan air lalu dibuat adonan atau pasta (perbandingan 2:1). Media tanam dipres dengan alat pres yang direkayasa sendiri.
Proses perawatan hingga panen dalam budidaya jamur tiram ini juga cenderung gampang. Setelah polybag-polybag dingin, bibit jamur tiram dimasukkan satu sendok di bagian atasnya dan disimpan dalam ruang inkubasi. Jumlah bibit yang dimasukkan tidak akan berpengaruh pada berat jamur yang dihasilkan melainkan proses keluarnya jamur bisa lebih cepat, kata Mahrup. Lama kelamaan, polybag-polybag tersebut nantinya akan kelihatan memutih di seluruh permukaannya. “Jika sudah putih semua, polybag tersebut dapat dipindahkan ke ruang produksi,” ujar Mahrup.
Dalam ruang produksi, perawatan sederhana dimulai dengan membersihkan ruangan tiap pagi serta menyemprot polybag dengan air untuk tetap menjaga kelembaban ruangan serta merangsang tumbuhnya jamur tiram. Agar proses tumbuhnya jamur cepat, maka kapas penutup mulut polybag dibuka beberapa sebelum jamur keluar. Dalam waktu 15 hari dalam ruang produksi, jamur akan terlihat bermunculan, keluar dari mulut-mulut polybag. Tidak lama setelah itu, selang tiga hari kemudian jamur tiram pun mekar dan panen pertama pun bisa dimulai.
Selain menjual jamur segar, Mahrup juga menyediakan polybag-polybag berisi jamur tiram berumur sehari untuk dijual. “Artinya, kami menjual jamur yang sudah keluar dan kemungkinan sudah tidak lagi terkontaminasi,” katanya. Untuk pemasaran polybag jamur siap panen ini, Mahrup memakai sistem mitra, mereka yang sengaja membeli polybag-polybag jamur siap panen tersebut. Sampai saat ini, ia memiliki setidaknya enam mitra yang rutin mengambil masing-masing 200 polybag tiap bulannya. Di samping itu, pemasaran dilakukan di pasar-pasar tradisional sekitar Mataram.
Permintaan akan jamur siap panen dalam polybag tersebut, menurutnya, sangat tinggi, hanya saja ia belum mampu menyediakannya. Tahun 2005 ini ia telah membuat bibit lebih banyak dari biasanya, serta sedang melakukan proses percobaan pada kemungkinan bisa menambah berat jamur tiram saat dipanen setidaknya dua ons. Di rumahnya, tempat budidaya jamur tiram sampai saat ini, Mahrup telah banyak memberikan pelatihan-pelatihan pada mahasiswa tentang budidaya jamur tiram juga sebagai tempat PKL, sumber bahan penelitian dan konsultasi teknologi serta menjadi tempat tujuan agrowisata yang sering dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah di NTB. –niek